Penulis

Kahlil Gibran

365
×

Kahlil Gibran

Share this article

Kehidupan Awal

Lebanon

Gibran Khalil Gibran lahir di Basyari, Lebanon, dari keluarga Katolik Maronit. Basyari adalah daerah yang sering dilanda badai, gempa, dan petir. Sejak kecil, Gibran sudah akrab dengan fenomena alam ini, yang kemudian banyak memengaruhi tulisannya tentang alam. Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan dua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Dia mengalami kejutan budaya seperti banyak imigran lainnya pada akhir abad ke-19.

Di Boston, Gibran mengalami akulturasi yang membentuk bahasa dan gayanya. Namun, proses Amerikanisasi ini hanya berlangsung selama tiga tahun. Setelah itu, dia kembali ke Beirut dan belajar di College de la Sagasse, sekolah tinggi Katolik Maronit, dari tahun 1899 hingga 1902. Selama masa remajanya, visinya tentang tanah kelahirannya mulai terbentuk. Kesultanan Utsmaniyah yang lemah, kemunafikan gereja, dan peran wanita Asia Barat sebagai pengabdi mengilhami pandangannya yang kemudian dituangkan dalam karya-karya berbahasa Arabnya.

Pada usia 19 tahun, Gibran meninggalkan Lebanon, tetapi ingatannya tentang tanah airnya tetap kuat. Di Boston, dia menulis tentang Lebanon sebagai ekspresi diri, menggabungkan dua pengalaman budayanya yang berbeda. Dia menulis drama pertamanya di Paris pada tahun 1901-1902, ketika usianya 20 tahun. Karya pertamanya, “Spirits Rebellious,” ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, berisi empat cerita kontemporer yang menyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran dihukum pengucilan dari gereja Maronit. Namun, tulisannya dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Tragedi menghancurkan keluarganya ketika adik perempuannya, Sultana, meninggal karena TBC. Gibran segera kembali ke Boston, dan tak lama setelah itu, kakaknya Peter dan ibunya juga meninggal dunia. Hanya adiknya, Marianna, yang tersisa, dihantui trauma penyakit dan kemiskinan. Kematian anggota keluarganya terjadi antara Maret dan Juni 1903. Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan hasil menjahitnya. Berkat kerja keras Marianna, Gibran dapat meneruskan karier kesenian dan kesastraannya.

Pada tahun 1908, Gibran kembali ke Paris, di mana dia hidup nyaman karena rutin menerima uang dari Mary Haskell, seorang kepala sekolah yang memiliki hubungan khusus dengannya. Dari tahun 1909 hingga 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan studio di West Cedar Street, Beacon Hill, dan mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Amerika Serikat

Pada tahun 1911, Gibran pindah ke New York. Di sana, dia bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, tempat dia melukis dan menulis. Sebelum tahun 1912, “Broken Wings” telah diterbitkan dalam bahasa Arab, bercerita tentang cinta Selma Karami kepada muridnya. Namun, Selma terpaksa menikah dengan seorang uskup oportunis. Karya ini dianggap sebagai otobiografi Gibran dan memberikan suara kepada wanita Arab yang tertindas.

Gibran sangat produktif dan hidupnya penuh dengan perubahan. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan seni lukisnya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi pengamat bagi masyarakat Suriah di Amerika. Pandangannya tentang dunia Timur meredup, seperti yang dikatakan oleh Pierre Loti, seorang novelis Prancis.

Karya dan Kepengarangan

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, “The Madman: His Parables and Poems.” Persahabatannya dengan Mary Haskell tergambar dalam “The Madman.” Setelah “The Madman,” karya berbahasa Inggrisnya yang lain adalah “Twenty Drawing” (1919), “The Forerunner” (1920), dan “The Prophet” (1923). Karya-karya ini mencerminkan cara dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab tetapi kemudian dikembangkan dalam bahasa Inggris antara tahun 1918-1922.

Hubungan antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas sebelum terbitnya “The Prophet.” Mary dilamar oleh Florance Minis, seorang pengusaha kaya. Meskipun hubungan mereka pada awalnya diwarnai oleh diskusi tentang pernikahan, prinsip-prinsip mereka banyak yang berbeda. Akhirnya, Mary menerima lamaran Florance Minis.

Pada tahun 1920, Gibran mendirikan asosiasi penulis Arab bernama Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuannya adalah merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Gibran memiliki banyak pengagum, salah satunya Barbara Young, yang mengenalnya setelah membaca “The Prophet.” Barbara adalah pemilik toko buku dan mantan guru bahasa Inggris yang aktif dalam kegiatan studio Gibran selama 8 tahun di New York.

Gibran menyelesaikan “Sand and Foam” pada tahun 1926 dan “Jesus the Son of Man” pada tahun 1928. Dia juga membacakan naskah dramanya “Lazarus” pada 6 Januari 1929. Setelah itu, Gibran menyelesaikan “The Earth Gods” pada tahun 1931. Karya lainnya, “The Wanderer,” diterbitkan setelah kematiannya pada tahun 1932 tanpa nama. Karyanya yang lain, “The Garden of the Prophet,” juga diterbitkan setelah kematiannya.

Kematian

Pada 10 April 1931, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya lama digerogoti sirosis hati dan tuberkulosis, namun dia menolak dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhirnya, dia dibawa ke St. Vincents Hospital di Greenwich Village. Hari berikutnya, Marianna mengirim telegram kepada Mary di Savannah untuk mengabarkan kematiannya. Mary menyempatkan diri untuk melayat meskipun harus merawat suaminya yang juga sakit. Jenazah Gibran dikebumikan pada 21 Agustus di Mar Sarkis, sekarang Gibran Museum, sebuah biara Karmelit.

Sepeninggal Gibran, Barbara Young yang mengetahui seluk-beluk studio dan tanah peninggalan Gibran. Sebuah catatan kecil bertuliskan “Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur karena ia telah banyak membantuku” ditemukan di antara peninggalannya.

Pranala Luar

Wikimedia Commons
Wikimedia Commons memiliki berbagai media yang berhubungan dengan Gibran Khalil Gibran, dari foto-foto hingga karya seni yang dihasilkan oleh sang seniman. Kumpulan ini menyediakan pandangan visual yang mendalam tentang hidup dan karya Gibran, menambah dimensi visual pada pemahaman kita tentang tokoh ini.

Wikiquote
Wikiquote memiliki koleksi kutipan-kutipan dari Kahlil Gibran. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran mendalam dan filosofis dari sang penyair dan penulis. Melalui kutipan-kutipan ini, pembaca dapat merasakan kebijaksanaan dan pandangan hidup yang mendalam dari Gibran.

Kategori

Gibran Khalil Gibran tercatat dalam berbagai kategori di Wikipedia yang menggambarkan aspek-aspek penting dari kehidupannya:

  • Kelahiran tahun 1883
  • Kematian tahun 1931
  • Penulis Kristen
  • Penulis Amerika Serikat
  • Tokoh Lebanon

Artikel dengan Aksara Arab

Beberapa artikel tentang Gibran mengandung aksara Arab, mencerminkan latar belakang dan pengaruh budaya Timur Tengah dalam kehidupannya. Artikel-artikel ini menyoroti bagaimana Gibran memadukan dua budaya berbeda, yaitu budaya Arab dan Barat, dalam karya-karyanya.

Artikel Biografi

Artikel biografi tentang Gibran memberikan pandangan mendalam tentang perjalanan hidupnya dari Lebanon ke Amerika Serikat, pengaruh lingkungan terhadap karyanya, dan kontribusinya terhadap dunia sastra dan seni. Artikel ini mencakup berbagai aspek kehidupan Gibran, dari masa kecil hingga kematiannya, serta warisan yang ditinggalkannya.

Kesimpulan

Kahlil Gibran adalah tokoh yang luar biasa, yang berhasil menyatukan dua dunia yang berbeda melalui karya-karyanya. Sebagai seorang penyair, penulis, dan seniman, Gibran menciptakan warisan yang terus dihargai hingga hari ini. Karya-karyanya seperti “The Prophet” dan “Broken Wings” tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kemanusiaan. Gibran mengajarkan kita bahwa seni dan sastra dapat menjadi jembatan antara budaya, menghubungkan kita semua melalui kemanusiaan yang universal.

Gibran Khalil Gibran adalah bukti bahwa dengan ketekunan dan dedikasi, seseorang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan memberikan dampak yang abadi pada dunia. Warisannya terus hidup, menginspirasi generasi baru untuk menjelajahi keindahan dan kedalaman pemikiran melalui seni dan sastra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *