Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, atau yang lebih dikenal sebagai Hary Tanoe, adalah salah satu tokoh penting dalam dunia bisnis dan politik Indonesia. Dengan latar belakang agama Kristen, Hary telah membentuk perjalanan hidup yang mencakup berbagai aspek, mulai dari bisnis hingga kepemimpinan dalam Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo).
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Hary Tanoesoedibjo lahir dan dibesarkan di Surabaya. Ia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha. Sebagai bungsu dari enam bersaudara, Hary menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri dan meraih gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada (1988), serta Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).
Karier Bisnis
Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup Bhakti Investama sejak tahun 1989. Bhakti Investama bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali. Perusahaan ini terdaftar di bursa efek sebagai perusahaan terbuka dan terus berkembang.
Pada masa krisis ekonomi Indonesia pasca tumbangnya Orde Baru, Hary melakukan banyak penggabungan dan akuisisi. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham Bimantara Citra dan mengubah namanya menjadi Global Mediacom ketika mayoritas saham sudah dimilikinya. Sejak pengambilalihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi.
Politik dan Partai Perindo
Hary Tanoesoedibjo juga aktif dalam dunia politik. Ia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo). Sebelumnya, ia pernah bergabung dengan Partai NasDem dan Partai Hanura. Namun, pada tanggal 23 Juni 2017, Kepolisian Negara Republik Indonesia menetapkan Hary Tanoesoedibjo sebagai tersangka terkait ancaman melalui media elektronik kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Kehidupan Pribadi dan Kontroversi
Hary Tanoesoedibjo menikah dengan Liliana Tanaja Tanoesoedibjo dan memiliki lima orang anak: Angela, Valencia, Jessica, Clarissa, dan Warren. Selain kesuksesan di dunia bisnis dan politik, Hary juga terlibat dalam kegiatan sosial dan memiliki akun media sosial yang aktif.
Namun, seperti banyak tokoh publik, Hary juga menghadapi beberapa kontroversi selama kariernya. Meskipun demikian, perannya sebagai pengusaha, politikus, dan kepala MNC Group tetap menjadi sorotan di Indonesia.
Pengaruh MNC Group dalam Industri Media di Indonesia
MNC Group, yang didirikan oleh Bapak Hary Tanoesoedibjo pada tahun 1989, memiliki peran signifikan dalam industri media di Indonesia. Berfokus pada media, jasa keuangan, dan properti, MNC Group telah memperkaya kehidupan jutaan orang melalui berbagai jaringan media yang dimilikinya.
Pendapatan Digital dan Pertumbuhan MNC Group
Pada era disrupsi digital dan persaingan pasar media, MNC Group berhasil mengalami pertumbuhan pendapatan dalam bidang digital sebesar 171%, dari Rp. 209,8 miliar menjadi Rp. 568,2 miliar pada tahun 2021. Kinerja yang baik dari platform RCTI+ dan sumber pendapatan digital lainnya menjadi faktor utama dalam pencapaian ini1.
Portofolio Media MNC Group
MNC Group memiliki beragam media yang mencakup berbagai aspek:
- Stasiun TV FTA (Free-to-Air): MNC Group memiliki empat stasiun TV FTA, yaitu RCTI, MNC TV, GTV, dan iNews.
- Layanan Streaming RCTI+: Platform streaming ini mengalami pertumbuhan pesat dan menjadi alternatif bagi pemirsa yang ingin menikmati konten secara digital.
- Media Cetak: MNC Group juga memiliki media cetak yang berperan dalam menyebarkan informasi dan berita.
Kontribusi Sosial dan Program CSR
Selain berbisnis, MNC Group aktif dalam aksi bantuan sosial melalui program Jalinan Kasih. Program ini fokus membantu masyarakat miskin melalui berbagai inisiatif, termasuk beasiswa, persediaan makanan, pengobatan gratis, dan renovasi fasilitas umum. MNC Group juga memberikan bantuan dalam situasi bencana alam melalui program TV untuk tujuan amal1.
Diferensiasi Produk dan Konten Berkualitas
MNC Group memperkenalkan diferensiasi produk dengan menghasilkan konten media yang kaya secara intelektual, emosional, dan spiritual. Program berkualitas tinggi, seperti drama, pencarian bakat, dan animasi, diekspor secara global. Dengan memperhatikan kompetisi antar media, MNC Group berusaha memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi untuk menarik periklanan dan memenuhi kebutuhan audiens12.
Dengan peran yang luas dan kontribusi yang beragam, MNC Group terus menjadi kekuatan utama dalam industri media di Indonesia. Bagaimana pandangan Anda tentang peran MNC Group dalam membentuk media dan memperkaya kehidupan masyarakat? Silakan berikan komentar di bawah!
Dengan segala pencapaian dan perjalanan hidupnya, Hary Tanoesoedibjo tetap menjadi figur yang menarik untuk diperbincangkan. Bagaimana pandangan Anda tentang profil dan peran Hary Tanoe dalam dunia bisnis dan politik? Silakan berikan komentar di bawah!
Dampak Digitalisasi terhadap Bisnis Media di Indonesia
Digitalisasi telah mengubah lanskap bisnis media di Indonesia secara signifikan. Berikut adalah beberapa dampak utama yang perlu diperhatikan:
1. E-commerce dan Transaksi Online
- E-commerce (perdagangan elektronik) telah menjadi kekuatan utama dalam ekonomi digital Indonesia. Transaksi online melibatkan berbagai model, seperti bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), dan konsumen-ke-konsumen.
- Lebih dari 8 juta orang di Indonesia berbelanja secara online, dan jumlah ini terus berkembang. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak memainkan peran penting dalam menghubungkan penjual dan pembeli1.
- Media sosial juga menjadi sarana efektif bagi pebisnis untuk berpromosi dan berinteraksi dengan pelanggan. Toko online semakin banyak dibuka melalui platform ini.
2. Pertumbuhan E-commerce
- Nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai $53 miliar pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai $104 miliar pada tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan sekitar 18%1.
- Pengecer dan produsen harus memanfaatkan platform e-commerce agar dapat bertahan dalam bisnis dan menjangkau pasar yang lebih luas.
3. Transformasi Digital bagi UMKM
- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mengalami dampak positif dari transformasi digital. Mereka yang mengadopsi teknologi cenderung memiliki profitabilitas yang lebih tinggi.
- Aksesibilitas ke basis pelanggan yang lebih luas menjadi salah satu manfaat utama bagi UMKM yang bertransformasi digital2.
4. Perubahan dalam Industri Media
- Digitalisasi mempengaruhi seluruh rantai produksi media, dari pembuatan konten hingga distribusi dan konsumsi.
- Platform streaming seperti Netflix, Spotify, dan YouTube telah mengubah cara orang mengakses konten hiburan dan berita.
- Media cetak juga beradaptasi dengan menghadirkan versi digital dan mengoptimalkan distribusi melalui platform online.
5. Efisiensi dan Produktivitas
- Penggunaan teknologi digital dalam industri media meningkatkan efisiensi dan produktivitasOtomasi dan robotika mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan meningkatkan kualitas produksi3.
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hary_Tanoesoedibjo
- https://sukanongkrong.com/profil-dan-agama-hary-tanoesoedibjo-apa-simak-lengkap-disini/
- https://tirto.id/tokoh/hary-tanoesoedibjo-H
- https://era.id/news/116887/profil-dan-kekayaan-hary-tanoesoedibjo
- https://www.liputan6.com/citizen6/read/5505725/profil-dan-agama-hary-tanoesoedibjo-pendiri-partai-perindo