Tokoh

Brenton Tarrant: Profil Teroris Penembakan Masjid Christchurch

444
×

Brenton Tarrant: Profil Teroris Penembakan Masjid Christchurch

Share this article

Pada 15 Maret 2019, dunia dikejutkan oleh serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Brenton Tarrant, seorang pria Australia berusia 28 tahun, melakukan penembakan brutal yang merenggut nyawa 51 orang dan melukai puluhan lainnya.

Kejahatan Besar Brenton Tarrant:

Tarrant menyiarkan langsung aksinya di Facebook dan menunggah manifesto rasis dan anti-Islam online sebelum melakukan serangan. Dia menargetkan Masjid Al Noor dan Masjid Linwood, tempat jamaah Muslim sedang melaksanakan salat Jumat.

Serangan ini merupakan salah satu aksi terorisme paling mengerikan dalam sejarah Selandia Baru dan menggemparkan dunia. Tarrant didakwa dengan 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan, dan satu dakwaan terorisme.

Perjalanan Radikalisme Brenton Tarrant:

Sebelum melakukan serangan, Tarrant memiliki kehidupan yang tampaknya biasa. Dia dibesarkan di Grafton, New South Wales, Australia, dan bekerja sebagai tukang las dan pelatih kebugaran.

Namun, Tarrant mulai menunjukkan tanda-tanda radikalisasi beberapa tahun sebelum serangan. Dia sering mengunjungi situs web dan forum online yang mempromosikan ideologi supremasi kulit putih dan xenofobia. Dia juga melakukan perjalanan ke Eropa, di mana dia bertemu dengan ekstremis sayap kanan lainnya.

Motives Tarrant untuk melakukan serangan masih diselidiki. Namun, manifes online-nya menunjukkan bahwa dia terinspirasi oleh serangan teroris lainnya dan ingin memicu “perang ras”.

Penutup:

Brenton Tarrant adalah seorang teroris yang melakukan kejahatan besar terhadap umat Islam di Christchurch. Serangannya adalah pengingat akan bahaya ekstremisme dan rasisme.

Penting untuk memahami bagaimana Tarrant menjadi radikal dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Sumber:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *